Tuesday 24 July 2012

Dapatkan uang cukup dengan jari

  Ingin dap
 
 
Selamat Datang di PundiBux
Di PundiBux, anda akan dibayar untuk hasil klik anda pada iklan dan kunjungan ke website.
Caranya mudah! Anda cukup mengeklik sebuah link dan melihat website yang terbuka selama 20 detik untuk mendapatkan penghasilan. Anda dapat lebih menambah jumlah penghasilan anda dengan mengenalkan situs ini kepada teman-teman anda (referal). Anda akan mendapatkan bayaran sejumlah Rp. 25 untuk setiap website yang anda lihat, Rp. 12 untuk setiap website yang referal anda lihat. Permintaan pembayaran dapat dilakukan setiap akhir bulan dan akan diproses melalui BCA, Mandiri dan PayPal . Jumlah minimal pembayaran adalah Rp. 20000 .



Contoh Pendapatan
» Anda mengklik 20 iklan per hari = Rp. 500
» 20 referral anda melakukan klik sebanyak 20 iklan per hari = Rp. 4800
» Pendapatan harian anda adalah = Rp. 5300
» Pendapatan mingguan anda menjadi = Rp. 37100
» Pendapatan bulanan anda menjadi = Rp. 148400
» Setiap tahunnya anda bisa mendapatkan sampai dengan = Rp. 1780800
Contoh diatas hanya diambil berdasarkan asumsi kepemilikan 20 referal dan 20 klik iklan per hari. Pada hari hari tertentu, anda mungkin saja mendapatkan jumlah klik yang lebih banyak, atau malah kurang. Apa yang akan terjadi jika anda memiliki referal yang lebih banyak dari jumlah yang dicontohkan? apa yang bisa terjadi juga jika iklannya lebih banyak?

Daftar Sekarang

DAFTAR DAN MULAI DAPATKAN UANG

Kalau belum punya Bank Internet untuk menampung uang anda , Silahkan buat dahulu. dibawah ini linknya silahkan pilih.

1. Payza / Alretpay


 

KL 

Monday 9 July 2012

Rindu Ini Pada Siapa.

Kerinduanku bersandar padamu. Aku ingin tenang dalam haribaan kasih sayang indahmu. Aku dambakan dekat kembali denganmu sedekat dulu aku memujamu.
Tiada pikirku tenang tanpa engkau kusebut dalam hatiku. Begitu dulu aku didekatmu. Aku merindukanmu tuhanku. Aku merindukanmu ya Allah.
Aku ingin lepaskan semua mimpi ini tuk kembali tenah dalam ruang tenang yang engkau sediakan disana.
Aku merindukanmu...

Saturday 7 July 2012

Malaikat Tersesat Pulang

Berjalan ia entah tiada tempat kemana pikir menepi. Hanya tuju satu niat bahagiakan setiap yang menetapi kediaman ceritanya.
Sejauh ia berjalan tersenyum. Sebanyak ini kenyataan memaksanya menangis pilu. Lalu jauh entah kemana mimpi ingin bahagianya itu landas dimana.
Terlempar sudah ia kedunia pamrih yang jauh tak pernah ia lakukan. Ingin pulang namun ia terus jalani ceritanya demi kesucian hatinya. Ingin bertahan disana namun tiada daya tuk terus pura terima kenyataannya itu dengan sebegitu tenangnya.
Kini malaikat senyum itu tersesat. Tertawan jaman dan waktu yang semestinya ada bukan untuknya. Tak mampu kembali pulang.
Sayap-sayapnya hancur remuk dimakan rayap derita. Dan senyum sebagai icon hidupnya sebegitu cepatnya dipudarkan kelukaannya.
Ia ingin pulang, sahabat. Adakah yang tahu dimana ia berdiri kini. Adakah yang tahu kenapa ia terkarmai derita yang seharusnya bukan untuk ia. Adakah yang bisa menuntunnya kembali kebahagianya. Adakah yang bisa lakukan itu selain Ia yg telah menciptakan cerita dan hidupnya. Biarkan lah….





original artikel on JMSH

Siti Nurbaya Modern (SiNuMo)

Tangis sayang terpaku diantara sakit penyesalannya. Sesal telah melepas kasih yang begitu sejati baginya. Cantik. Semakin merasa ia tahu ia indah dimata dunia, maka semakin tinggilah ia menancapkan mimpi dan keinginan-inginan duniawinya. Begitulah ia menuliskan cerita hidupnya dengan tangannya sendiri.
Tak pernah ia benar lihat ia yang dikasihinya. Perasaanya. Kasih Sayangnya. Ia tukar sejati dan setia kekasihnya hanya demi mimpi semu dunianya.
Lebih sakit, ia suguhkan alasan restu orang tua demi tutupi hitam kenyataannya. Sungguh hancur hati kekasihnya itu. Siapa yg takkan terenyuh mata siapapun ketika tahu lelaki itu disakiti si Siti Nurbaya Modern itu hanya demi matrealistis gaya hidup hatinya. Seberapa besar pun cinta wanita itu, tak dapat padamkan mimpinya itu. Sedangkan Lelaki itu setia tulus diatas kesakitannya. Tak ada daya menahan perih. Kini ia duduk disudut takdir itu. Mendekap lututnya sendiri. Menatap kosong harap dan mimpinya yang telah jadi abu.
Dimana salahku, Tuhan? Dimana pantasnya aku disakiti seperti ini? Dimana hati ia yg kucintai yang telah berubah kini? Inikah tekanan dari sang kemiskinan dunia? Atau kemiskinan hatinya?
Dimana kini aku harus bersandar tahan dan sembunyikan perih ini? Dimana hatinya kini berada, tuhan? Hanya itu yang selalu digumamkan lelaki itu ditiap malamnya. Hingga kini. Hingga terlihat mata kini ia tengah mengebumikan hatinya. Hingga mati hati.

JMSH On Facebook.