Thursday 23 September 2010

Dari Jiwamalam Teruntukmu Sang Penguasa Malam.

Wahai Engkau sang Penguasa malam,
Kumohonkan padamu tuk sejenak penuhkan segenap perhatianmu itu padaku seorang jiwa malam
Jelaskan lah jua pada jiwamalam ini tentang maknaku didepan para mereka sang Jiwasiang yang penuh kebahagian itu disana
Laksana luas lapangnya biru sang cakrawala kah diri ini di matanya para mereka itu berada
Benarkah apa yang telah mereka lakukan itu padaku yang coba selalu sebisa mungkin tulus mencintainya
Untuk apa raga ini Engkau beri ruh serta napas tuk Engkau jadikanku makhluk termuliamu di dunia yang tengah sedikit demi sedikit hijaunya pudar ini disana
Wahai Engkau sang Penguasa malam,
Taulah Engkau tentang satu jiwa malam ini disana berada di depan mereka
Ada hati namun perasaannya tidak tuk dihargainya
Ada jiwa namun keberadaannya tidak tuk diakuinya
Ada raga namun berdirinya tidak tuk diperhitungkannya
Ada kata namun makna maksudnya tidak tuk diresapinya
Adakah yang lain yang mulia yang indah yang menurutmu baik itu ada berada disana
Adakah diantara para mereka sang Jiwasiang itu kan ada tiba saatnya tersadar dari piciknya
Ataukah jiwamalam ini yang harusnya menyadar diri tuk ikut picik sepicik pikiran mereka
Ataukah tetaplah jiwa ini bermain diatas piciknya yang selalu buat hati ini terluka
Ataukah memang seoarng jiwamalam itu terlalu peka dan lemah tuk hadapi sang jiwasiang

Sunday 27 June 2010

Sebaris Doa tentangnya.


Sang indah yang gagah dalam mengusai segenap rasa hati yang dimiliki diri. Sang rindu yang berdiri setia disetiap kitaran waktu yang selalu tak urung tamui taman hati. Hingga sang manis yang tulus cantikan segenap rasa yang ada dihamparan padang hati ini. Mereka memeluk erat hari-hariku diatas sebuah bukit kebahagian yang berpayungkan luasnya cakrawala ketulusan yang selalu tak henti mencurahkan segala kebaikan-kebaikan dari sang cinta. Dan tiada seorang pun diantara mereka para orang-orang terkasih yang terkasihi hati ini selain dirinya sang kekasih hati yang kedudukannya paling utama didalam hati ini lah yang telah mengadakan segenap keindahan cinta itu tuk masuk ke dalam hidupku ini. Yang adanya kini tengah manis kurasai sepenuh maknanya yang baik yang kini mendiami hati ini.
Tuhan... perhatikan lah aku... aku yang selalu percayai bahwasanya engkau tengah memperhatikanku ini. Dengarkan lah doaku... aku yang selalu percayai sesungguhnya engkau tengah mendengarkan suara hati yang berbingkai sebentuk doa serta berkanvas sebuah asa ini.
Wahai engkau Sang Maha Pemilik sejatinya sang cinta... kumohonkan tulus padamu... dekatkan lah hatinya selalu disamping hatiku ini. Sedekat engkau tempatkan sang udara dan sang awan di ruang kosong antara dunia mereka sang langit dan sang bumi disana. Sandingkan lah dirinya tuk tetap setia berdiri mencintaiku. Sesetia para pepohonan yang mencintai tanah tempatnya berdiri. Yang hidup dan matinya tak lepas dari tanah pijakannya sang kekasih baginya tersebut.
Wahai engkau Sang Maha Pemilik sejatinya sang cinta... tuntun lah cinta ini dibawah naungan namamu yang amat sangat indah itu. Biarkan lah malaikat-malaikat kebaikanmu itu mengawal jalan cerita cinta yang tengah kami bangun ini. Dan senangkan lah kami ini sesenang mereka yang tulus berjalan dijalanmu itu. Dan bahagiakan lah kami ini sebahagia kekasihmu yang bergelimpangan cintamu yang kini telah kau tempatkan di taman firdaus itu disana.
Wahai engkau Sang Maha Pemilik sejatinya sang cinta.... Laksana doa-doa sang bunda yang selalu menjadi sebentuk kebaikan yang abadi bagi kelangsungan hidup anak-cucunya beserta semua keturunan-keturunannya sekalian yang akan berdiri dimasa depannya kelak disana. Jadikan lah barisan untaian kata biasa yang sederhana yang penuh berisi tentangnya ini berubah menjadi sekawanan udara kebaikan yang abadi bagi kelangsungan tali-temali cinta kami ini....

Sunday 9 May 2010

Free download novel BIRU HITAM


BIRU HITAM
Penulis : Syarif Hermawan
Novel biru hitam yang bertemakan cerita cinta sepasang anak remaja ini menceritakan tentang pertikaian atara sebuah ketakutan tuk mencinta lagi milik anak remaja putri bernama “Eva” dengan sebuah kesabaran dalam mencintai seseorang yang sedang dicintainya milik anak remaja putra yang bernama “David”.
Jika banyak orang berkata kesabaran itu hanya berbatas dihitungan jari. Namun yang dikatakan David bukan lah sperti itu. Karna lewat dari kebiasaan orang banyak tersebut tentang kesabaran itu, David mampu melampauinya. Ia terus bertahan dan bersabar tuk terus coba meyakinkan Eva bahwa ia mencintainya. Hingga suatu saat batas kesabaran David akhirnya datang juga. Bukan David yang menentukan batas kesabarannya itu. Bukan juga Eva wanita yang sedang dicintainya itu. Apalagi mereka orang banyak yang sempat disinggung diatas tersebut.
Lalu siapakah yang menjadi penetu batas akhir kesabaran David itu? Seperti apakah bentuk batas kesabaran itu? Bagaimana kah nasib cinta David? Akankah Eva sembuh dari ketakutannya itu?
Jawabnya ada di dalam BIRU HITAM.

Monday 26 April 2010

cinta kembali

Ketika bak salju menjelajahi tengah dada ini
ketika bak sembilu berdiri penuhi dalam dada ini
ketika bak bibir bayi mati mengecup kelopak mata ini
ketika itu kukatakan aku tengah mencinta dalam sakit hati
mengertikah engkau kasih...
kehancuran yang kuderita dihati ini kini siksai batin
ketidakpastiaan rasa membungkam seluruh penghuni diri
kehilanganmu tlah jauh kirimku dalam palung duka berduri
pahamkah engkau kasih...
berpalingmu senangmu bahagiamu itu sakitku ini
jauhmu pergimu hilangmu itu keremukanku nanti
tidakkah kau pahami prasa hati yang luka ini kasih
kembali kasih...
bangunkan aku dari keterpurukan yang dalam ini
bawalah aku ketempat dimana engkau amat ingini
cintai kembali aku dan kekurangan yang kumiliki
cintaku manisku tak akan hilang karna rubah bumi

Sunday 7 February 2010






untuk mengetahui blog jiwamalamsh yang lain
klik ( disini )

Friday 22 January 2010

Kesendirian



Dalam sebuah situasi yang tenang. Dalam satu topik pemikiran yang sama. Seorang sahabat coba berkata pada sahabatnya yang lain, “bagiku, mau sendiri ataupun bersama ia seseorang yang terkasihi hati itu sama saja, membuatku pusing,” lalu sahabat yang lainnya coba menanggapinya dengan berkata; “bagiku, bersama kekasih, hidup yang kupunya terasa lebih berwarna bahagia dalam setiap pengarungannya,” lalu sahabat yang lainnya lagi coba menimpali kata-kata mereka tersebut; “tapi bagiku, sendiri lah yang terbaik, karna kita akan mendapatkan sebuah kebebasan yang sebebas-bebasnya. Dan takkan ada satu hal pun yang akan menghalangi kita tuk bersenang-senang.”

Bercermin dari percakapan para sang sahabat tersebut diatas. Memang, didalam sebuah pengarungan cerita hidup, setiap langkah-langkah kaki seseorang yang tengah mengarunginya pasti akan melintas atau setidaknya singgah sejenak di sebuah situasi perenungan ataupun pemikiran tersebut. Dimana dalam situasi tersebut ada kalanya seseorang itu akan mengatakan bahwa status sedang sendiri ataupun sedang berdua dengan kekasihnya itu sebenarnya sama saja baginya. Namun disisi lain ada juga yang berkata bahwa bersama seorang kekasih itu adalah suatu hal termanis dan terindah baginya, ketimbang harus selalu memeluk status sendirinya. Dan ada satu pemikiran yang tak bisa diabaikan disini, bahwasanya ada juga yang berkata; sendiri lah yang terbaik baginya, ketimbang harus bersama seorang kekasih. Dan satu pemikiran yang terakhir itulah yang akan kita bahas disini untuk selanjutnya nanti.

Sejatinya, itu adalah hak mereka sepenuhnya dalam merenungi serta mengarungi jalan hidupnya, terserah apapun kalimat-kalimat pemikiran mereka tersebut. Karna bagi kita, tak ada satu alasan pun yang bisa kita jadikan pegangan bila seandainya segudang pemikiran dalam kepala kita ini sengaja ingin turut campur masuk ke dalam situasi perenungan ataupun pemikiran mereka tersebut. Karna nyatanya kita bukanlah siapa-siapa baginya. Namun bila diantara mereka tersebut adalah orang-orang terkasih yang selalu berada disekitar kita, apakah kita akan membiarkannya bergaul dengan sebentuk pemikirannya tersebut? Dimana ia berpikir bahwa sendiri lah yang terbaik baginya.

Yang perlu digaris-bawahi disini adalah; sang kesendirian memang akan senantiasa memberi hati sebuah ruangan yang penuh berudarakan kesenangan tuk sebuah kebebasan gerak diri yang luas seluas-luasnya. Namun dengan dinding-dindingnya yang amat tangguh itu, ia akan senantiasa menyembunyikan hati dari sang kebahagiaan yang akan tandang bertamu padanya kelak. Dan bila hal itu berlanjut, maka celakalah hati tersebut. Karna didepan sana hanya sang kehampaan lah yang akan menjadi seorang sahabat yang setia baginya kelak. Itupun bila ia tetap bersikeras bertahan dalam situasi tersebut.

Namun jangan terlalu berlebih-lebihan dalam mengkhawatirkan keadaan hati itu dalam ruangan tersebut, nanti. Karna tanpa terencana, cepat atau lambat akan datang masanya kelak, dimana hati tersebut akan tiba saatnya menyadari bahwa sebesar apapun kesenangan yang tengah mengelilinginya saat itu, yang telah ia dapatkan dari sang kesendirian, sesungguhnya hal itu tak berarti apa-apa baginya. Karna yang tengah dirasakannya saat itu adalah ia merasa seakan-akan ada sebentuk penderitaan sedang menyelusup jauh ke segenap rasa hatinya lalu kemudian mengendap dalam dasar palungnya. Yang kadar adanya jauh lebih besar ketimbang besarnya kesenangan yang selama itu telah ia dapatkan dalam ruangan tersebut.

Ketika sesosok hati memutuskan bahwa dirinya lebih memilih tuk sendiri dulu atau untuk selamanya sekalian. Itu berarti ia sama saja tengah meraih dunia sang langit yang sedang memayunginya. Ia memang akan merasa amat bebas tuk bergerak disana, diatas dunia sang bumi ini, dengan semua kesenangan yang sedang dimilikinya saat itu. Namun semakin ia coba bertahan tuk terus melayang jauh dalam dunia sang langit itu, maka ia pun akan semakin sadar bahwasanya dunia sang langit tersebut memang amat baik dalam memberikan sebuah kebebasan gerak raga baginya, namun tidak terlalu baik untuk kebebasan bernapasnya. Yang semestinya didapatinya seperti sebelum ia memilih tuk menetap didunia sang langit tersebut. (SH)

JMSH On Facebook.