Thursday 29 October 2009

3hal pendukung perubahan diri ketika terpuruk sebuah persoalan hidup.

_Apakah kalian sempat atau sedang miliki persoalan hidup yang berat? Hingga karna kata berat itulah kita harus terpelanting kedalam sebuah keterpurukan. Dan apakah karna keterpurukan tersebut kita merasa ada yang berubah di diri kita sendiri ataukah di orang-orang terkasih yang ada di sekeliling kita? Hingga untuk saat ini kita merasa kurang nyaman menjalani sisa hidup yang ada. Tak senyaman seperti ketika kita menjalani hidup saat sebelum keterpurukan tersebut menghampiri kita.
_Memang, setiap manusia di dunia ini pastilah pernah ataupun sempat mengalami apa itu yang dinamakan terlempar kedalam sebuah kubang keterpurukan karna sebuah persoalan hidup. Mungkin baginya yang selalu hidup diatas persoalan-persoalan hidupnya hal tersebut tidaklah asing lagi untuk dikenalinya. Dan dari hal tersebut itulah sebuah perubahan terjadi padanya. Entah itu perubahan besar-besaran ataukah perubahan yang amat sangatlah sedikit sekali pada dirinya sendiri ataupun pada orang-orang terkasih di dekatnya. Dan usia sang perubahan itu sendiri biasanya akan bertahan dalam dirinya ada untuk sementara waktu itu, ataupun benar-benar ada untuk selamanya menjadi penetap tetap di sisa hidupnya yang masih ada kini.
_Seperti apakah perubahan yang dimaksud itu? Sebuah keterpurukan ternyata bisa membawa kita berubah menjadi orang lain yang amat asing bagi kita sendiri ataupun bagi orang-orang terkasih yang telah dengan begitu baiknya mengenal kita. Dan buah dari perubahan itu sendiri ternyata terbibit dari tiga hal yang mendasarinya. Dan tiga hal itu tak lain adalah sikap kita sendiri dalam menghadapi keterpurukan tersebut. Dan tiga hal tersebut adalah;
_1. Lemah.
_Bagi kita yang lemah, akan menjadi orang lain yang lebih menyebalkan daripada sebelum-sebelumnya, dalam kelemahannya tersebut.
_2. Tegar.
_Bagi kita yang tegar, akan menjadi orang lain yang lebih pasrah daripada sebelum-sebelumnya, dalam ketegarannya tersebut.
_3. Dewasa.
_Bagi kita yang dewasa, akan menjadi orang lain yang lebih baik daripada sebelum-sebelumnya, dalam kedewasaannya tersebut.
_Dari sana, apakah sekarang kita merasa sempat ataupun tengah menjalani salah satu darinya? Ataukah dari diantara mereka orang-orang terkasih yang berada di sekeliling kita ada yang tengah menjalaninya?
_Katakanlah kepada mereka tersebut atau setidaknya kepada diri kita sendiri yang utama. Seperti apa yang selalu dinyanyikan oleh mereka orang-orang bijak pada umumnya; bahwa hidup itu untuk belajar. Maka kini jadikanlah sebuah keterpurukan itu sebagai pelajaran bagi kita tuk menghadapi hari esok! Karna sesungguhnya dari hal itupulalah kita bisa mendewasakan hidup kita. (sh)

Sunday 25 October 2009

PUISI


Kumpulan puisi - puisi cinta aneka rasa.




--------------------------
--------------------------

SEINDAH NAMAMU

Sang malam hanya bisa geramkan sunyi
Tak pernah ia coba riangkan hati
Tak pernah ia coba temani sendiriku
Seperti saat kau ada disisiku
Kini aku tak kuat...
Bila semua malam kan seperti ini
Senyuman rembulan yang terpaksa
Langit gelap yang terus menangis
Kasih...
Yakinkanlah diriku disini
Beriku semua kekuatan rasa
Agar diri ini bisa rubah malam ini
Hadirkan rembulan yang tersenyum lepas
Mengundang bintang bermain dimimpiku
Hingga malamku kan seindah namamu
--------------------------
--------------------------
TERKA HATI
Kilau hitam mahkota bersembunyi dalam sehelai putih keseharusan
Sepasang sekat cemerlang memagari tatap pandangan
Kau tetap indah dalam rumit arah sang jalan jaman
Kau satu kasih layak dicintai sang ketulusan
Telah benarkah kita berdiri disini
Saling terka rasa yang terpendam hati
Telah benarkah kita perlakukan hari
Perangi jujur ikuti hasrat ego diri
Teramat tinggi bila kupinta milikimu
Terlampau haru bila kau penuhi mimpi itu
Karna kita takkan lepas bebas luas berkasih
Bila bayangnya tetap kita tunggangi
--------------------------
--------------------------
MALAM KEBOSANAN
Resah hati menuntun gundah jiwa
Mencari genangan air kebahagiaan
Namun yang kudapat hanya kesunyian
Kesendirian memandang gelap malam
Sapamu selalu kutunggu
Mengisi ruang kosong hati yang bergema
Ceriamu selalu kurindu
Membawaku kedalam cinta cerita
Rincikan nada air berirama teduh
Syair bintang berbentuk puisi malam
Cahaya rembulan obat bagi hatiku
Aku yang sedang rasakan kebosanan
--------------------------
--------------------------
CINTA DISINI
Cinta...
Ribuan rasa ada disana
Bersiap tuk mengukir cerita
Meninggalkan sebuah kenangan
Cinta...
Ratusan tanya tuk artinya
Disaat hati memilikinya
Disaat kisah coba melepaskannya
Cinta...
Kadang hadir tiba mengharu nada
Memberikan semua makna milikmu
Biarkanku jalani semua permainanmu
Cinta...
Dua jalanmu bahagia duka
Adamu selalu hadir pergi
Dan tulusmu coba sentuh ragu hati
--------------------------
--------------------------
RINDU INI
Sepenuh bulan yang bersinar
Seriang bintang yang berpijar
Malamku hilang dicelah keraguan
Saat rindu ini tertuju padamu cinta
Aku tak kuat lagi tuk menahan
Semua irama yang terdengar
Semua pandang yang terlihat
Malamku haru akan cerita
Kisah yang sedang kuukir
Senyata tinta yang terbuang
--------------------------
--------------------------
SAMPAI KAPAN
Kututup mata ini...
Disaat rindu menghambur hadir
Kututup mata ini...
Disaat tandang namamu mencengkram bibir
Sampai kapan...
Engkau membelakangi cinta ini
Sampai kapan...
Engkau sembunyi disaat kuhadir
Lihat dengar pahami renungilah...
Mentari terlihat tersenyum
Langit tampak indah ceria
Namun hati ini ternaungi awan kelabu
Karna dirimu tak pernah ingin menerima
Segenap rasa yang ada jauh didalam dadaku
--------------------------
--------------------------
TAK USAH RAGU
Jangan pernah kau tanya hadir mentari
Bila sinar hangatnya sedang kau rasa
Jangan ragukan terang yang terpandang
Bila langkahmu bebas tuk bergerak
Cintaku tak perlu kau tanya ragukan
Karna kini kau juga tengah merasakannya
--------------------------
--------------------------
KAU DALAM DIRI
Namamu tlah menyatu dalam darahku
Mengalir jelajahi jalan cinta dihati
Kenanganmu denyutkan semua nadiku
Hingga dirimu slalu menyemangati diri
Namamu tlah menyatu didalam tintaku
Mengukir kata indah tertinggal berpuisi
Hadirmu lantunkan resah nada hatiku
Datang pergi tak beri sebuah arti
--------------------------
--------------------------
BUTANYA CINTA
Cinta akan selalu buta
Saat hati rasakan luka
Cinta akan selalu buta
Saat rindu terbalas kecewa
Cinta akan menjadi buta
Bila hati benar miliki dalam maknanya
Dan cinta akan menjadi buta
Bila hati telah dikuasai ribuan rasanya
--------------------------
--------------------------
ENGKAU BAHAGIAKU
Indahkah malam ini
Elokkah bintang hari ini
Maniskah senyum bulan kali ini
Percuma kusadari itu kini disini
Dengarlah engkau wahai bahagiaku
Gemerlap bintang ini tak segemerlap namamu
Cantiknya bintang ini tak secantik parasmu
Indah cemerlang cahayanya tak seindah ceriamu
Damai berdirinya tak sedamai cintamu dihatiku
Dengarlah engkau wahai cintaku
Engkau tersayang tenangkan rasa raguku
Engkau terkasih pengusir rasa gundahku
Karna engkaulah penghuni masa depanku
Karna engkaulah satu kebahagiaan hatiku
Dan tetaplah berdiri hidupkan hariku
--------------------------
--------------------------
Syair Hati Sang Penanti kasih




Kasih...
Entah berapa lagi langkahku harus mengayuh asa
Tuk hati ini temukan engkau yang benar kucinta
Benamkan cintamu di dalam hati ini

Mengapa tak kau hadir kala kuinginkan kau kini di sini
Mengapa kau biarkan segenap pikir ini berputar dalam risaunya hari
Mengapa tak kau hancurkan tanda tanya yang semakin membesar ini
Mengapa kasih....

Berjanjilah demiku kini...
Engkau cepat pacu waktu tuk hadir di sini
Lunasi semua rasa yang kini tengah kurasai
Jauhi semesta hitam nyata cerita dari indah mimpi

Berjanjilah demiku kini...
Tersenyumlah kala kau temuiku di sana nanti
Bukalah pelupuk hati itu tukku kasih
Biarkanlah kelu kita nanti jadi tangga luhurnya cinta kasih
Dan katakanlah pada segenap penghuni alam dengar ini
Engkau kucinta yang selama ini hati cari
Engkau cerita mimpi yang tlah nyata menitis

Aku akan menanti tetap menanti
Bersama hati aku menanti
Meski tiba tiada hari menanti aku menanti
Bersama hati aku menanti
Meski benar kini kau masih terkukung dunia ego diri



T’untuk ‘U ,
Yg msh m’nnti ksih ps
ti.

JMSH On Facebook.